Halaman

Senin, 09 Oktober 2017


TULISAN EYANG UTI
SELOKRAMAN, TANGGAL 30-12-2012
       Atas usul anakku Ninik aku di anjurkan untuk menulis supaya tidak gila. Memang keseharianku aku hanya tiduran, malas. Pikiranku keruh. Maunya apa-apa di layani, tidak mau beli sendiri atau masak sendiri, padahal uangnya ada.  Benar-benar aku tidak bisa berfikir. Untuk ibadah berat sekali, meskipun tahu ada syurga ada neraka. Anak2ku semua menasehati supaya aku bersyukur atas segala pemberian Alloh. Aku tahu pemberian Alloh banyak sekali. Aku malas sekali baca Al-Qur’an. Padahal satu huruf Al-Qur’an aku tahu pahalanya 10 x. Solat Rowatib malas, solat berjama’ah malas, puasa tidak kuat.
       Kalau ku buka lembaran sejarah hidupku, aku berusaha sekali untuk masuk syurga sesudah mati nantinya. Tetapi sekarang ini keadaannya seperti ini. Aku harus ke dokter jiwa. Aku harus minum obat. Aku tidak senang tetapi aku harus melewati perjalanan ini. Semoga Alloh Yang Maha Pengasih Maha Penyayang mangasihi aku. Menyelamatkan aku di dunia dan di akherat.
SELOKRAMAN, TANGGAL 8-1-2013
       Di dalam kitab suci Al-Qur’an ada surat yang namanya  Ar-Rahman. Di situ memuat 78 ayat yang menggambarkan indahnya dunia dan indahnya sorga. Diantara 78 ayat itu ada 31 ayat yang artinya sama, yaitu : Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan? Seperti oitu Maha Murah Alloh kepada kita manusia. Di dunia di sediakan kenikmatan, di sorga di sediakan kenikmatan. Maka kita wajib bersyukur atas segala nikmat karunia Nya. Kalau kita bersyukur Alloh akan menambah nikmat, kalau kita kufur siksanya amat pedih (Surat Ibrahim ayat 7). Kita banyak berbuat dosa, khilaf, lalai. Tetapi kalau kita sadar terus kita memohon ampun, maka Alloh mengampuni. Alloh Maha Pengampun.
       Sekarang teknologi semakin canggih, baik di darat, di laut, maupun di udara. Alloh yang menyediakan bahan-bahannya, termasuk otak manusia sendiri. Sekali lagi kita wajib bersyukur dan bersyukur sepanjang waktu dan selalu memohon perlindungan kepada Alloh.
SELOKRAMAN, TANGGAL 4 MARET 2013
Bismillahi Romanirrohim.
       Setelah di Bandung, di Tambun, di Tomang, di Klender, di Cikampek, di Garut, di Surabaya, di Jombang, di Wonosalam, di Kediri, Eyang jadi sehat kembali. Setelah pulang bisa belanja, bisa masak, bisa subuhan di masjid, bisa mendatangi pengajian, dan lain-lain. Alhamdulillahi Robbil’alamien. 
                                                                                                            Anak-anakku……………………
       Anak-anakku, cucu-cucuku, buyut-buyutku. Waktu ini Ibu, Eyang, Eyang Uyut sehat lahir batin. Insya Alloh seterusnya tetap sehat lahir-batin atas izin Alloh dan usaha kalian lewat permohonan dan ikhtiar. Selama perjalanan dari Yogya sampai Yogya kembali, banyak sekali nikmat yang aku rasakan. Bahwa sesungguhnya Alloh itu Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan mempunyai siksa. Oleh karena itu, anak cucuku, keturunanku semua, bertaqwalah kepada Alloh, supaya selamat di dunia dan selamat di akherat.
       Bersyukurlah kepada Alloh. Jika kalian bersyukur, Alloh akan menambah nikmat, jika kalian kufur, maka siksa Alloh sangat pedih (Surat Ibrahim ayat 4). Jangan menyepelekan ibadah dan jangan menyepelekan tugas di dunia. Cari ilmu untuk kepentingan dunia, tetapi juga cari ilmu untuk kepentingan akherat nanti. Kalau sudah tahu ilmunya, lalu di kerjakan, Insya Alloh selamat di dunia dan selamat di akherat.
       Jangan merendahkan sesama manusia, jangan sombong, jangan iri, jangan bohong, jangan malas, jangan pelit, karena akhlak seperti tersebut mencelakakan diri sendiri. Sebaliknya orang yang beriman, beramal soleh, saling ingat mengingatkan tentang kebenaran dan kesabaran, tidak akan rugi hidupnya. Ini tercantum dalam Al-Qur’an surat Wal’asyri.

Senin, 01 Juli 2013

BULETIN KBH V 15 JUNI 2013

DAFTAR ISI
BULETIN KBH EDISI V

No.
Keterangan
Halaman
1.
KATA PENGANTAR (Redaksi)
i
2.
DAFTAR ISI
iv
3.
PESAN EYANG UTI
1
4.
SEKELUMIT SEJARAH PERJALANAN HIDUP
2
5.
SAKIT / MUSIBAH
3
6.
KETAPANG
5
7.
PERTEMUAN WONGSOMIRJAN
9
8.
BUMI ALLOH TERBENTANG UNTUK KITA
11
9.
MENEMANI SUAMI
13
10.
DOA KETIKA MENJENGUK ORANG SAKIT
14
11.
MENJAGA UCAPAN
15
12.
ROLADE ROTI TAWAR
19
13.
KISAH ANEH
21
14.
BU TRI IN ACTION
22
15.
MAKAN BUAH-BUAHAN SEGAR
24
16.
KELUARGA HARMONIS ITU SEDERHANA SAJA
26
17.
BELANG
27
18.
GENGSI MOBIL EROPA
29
19.
MBAH KAKUNG DALAM KENANGAN (SAYA)
35
20.
ANGKOT ISTIMEWA
38
21.
SEPATU JEBOL
39
22.
DI MANAKAH AKU BERADA?
41
23.
CERITA-CERITA KIRIMAN
44
24.
PETUALANGAN ELIFA
46


KATA PENGANTAR
       Buletin KBH IV telah terbit pada tanggal 13 Maret yang lalu. Di awal April, sudah ada yang kirim naskah, walau hanya copas dari tetangga. Memang rasanya sudah kepingin menulis lagi untuk Buletin KBH. Karena ternyata menulis merupakan pekerjaan yang di pengaruhi oleh kondisi kejiwaan, sekaligus bisa mempengaruhi kondisi kejiwaan penulisnya. Di buletin KBH edisi IV yang lalu, Eyang Uti menulis untuk meredakan emosinya yang sedang galau (istilah anak muda sekarang). Om/Pakde BJ mengirimkan petikan buku Habibie-Ainun, yang ternyata merupakan terapi psikologis Habibie setelah di tinggal Ainun. Di tambah lagi Ita (maminya Hani dan Aina) menulis dengan judul Katarsis yuuuk. Jika diperhatikan, dari ketiga artikel itu bercerita tentang menulis dan emosi penulisnya. Ternyata menulis bermanfaat dalam mengelola emosi. Oleh karena itu, redaksi mengajak KBH agar rajin menulis. Apa saja bisa di tulis, mumpung ada wadah yang menampungnya, yakni Buletin KBH. Dan ada pembaca yang menunggu kehadirannya, yakni KABEHA alias Keluarga Bani Hoedan. Cover buletin kita kali ini adalah gambar Eyang Uti sedang menulis.
       Beberapa peristiwa yang terjadi dalam 3 bulan ini, diantaranya : pada tanggal 29 Maret 2013 beberapa anggota KBH dalam perjalanan, Eyang Uti di derekke PdW dan BdN perjalanan darat dari Yogya ke Semarang, di sambung naik pesawat terbang dari Semarang ke Ketapang. Bulik/Bude Warih perjalanan dengan kereta dari Yogya ke Bandung. Dik/Kak Basith sekeluarga perjalanan dari Yogya ke Salatiga, setelah dua malam sebelumnya perjalanan dari Jember ke Yogya. Demikian pula Om/Pakde BJ beserta istri dan 2 putrinya (Nisa dan Kia) menempuh perjalanan panjang dari Bandung ke Jakarta lewat darat, di sambung naik plane dari Jakarta ke Sydney lanjut ke Adelaide, tempat tinggal keluarga Kang Adam. Alhamdulillah semua berjalan lancar, aman, selamat dan Insya Alloh membawa berkah. Perjalanan lainnya setelah itu diantaranya adalah keluarga dik/kak Basith telah menyempatkan menengok Bapaknya di Makassar pada tanggal 3 sampai 5 Mei 2013. Kemudian keluarga dik Addin juga ke Makassar pada tanggal 7 sampai 9 Mei 2013. Kunjungan mereka ke Makassar dalam rangka bezuk Eyang Kakung dik Nashwa cs yang sedang kurang sehat. Semoga dengan kunjungan anak cucu ke Makassar Eyang Fauzi tambah sehat. Beberapa kisah perjalanan tersebut Insya Alloh bisa di temui di buletin KBH edisi V ini.
       Berita duka dari keluarga Mas Imad, sehubungan dengan wafatnya Bapak Amadi (Bapaknya Mbak Ita, Bapak Mertua Mas Imad) pada tanggal 13 April 2013. Innalillahi wainnailaihi roji’un. Pak Amadi wafat pada usia 67 tahun karena sakit beberapa minggu sebelumnya. Semoga Pak Amadi khusnul khotimah dan keluarga yang di tinggalkan tabah dan ikhlas serta tambah kuat imannya. Aamiin.
Dalam………….  

    Dalam rangka menghadapi sakit/ditimpa musibah, PdW memberikan advice/saran yang di muat dalam buletin ini. Pkde/Om Sapto juga menulis tentang doa pada waktu menengok orang sakit.
       Info selanjutnya, acara KBH yang biasanya rutin di laksanakan setiap bulan, untuk periode ini agak terhambat. Baru bisa terselenggara pada tanggal 7 Mei 2013 di warung Jl Karang Lo. Dalam pertemuan yang di sponsori oleh Om/Pakde Bambang tersebut Eyang Uti memberikan petuah yang di bacakan oleh Om/Pakde Bambang. Petuah Eyang Uti bisa di baca kembali di Buletin ini. Acara keluarga lainnya adalah pertemuan Keluarga Wongsomirjan (keluarga orang tua Eyang Uti) yang di selenggarakan di Semarang (rumah Eyang Palguno Ngiryadi), pada tanggal 25 Mei 2013. Shohibul bait pertemuan tersebut adalah Ibu Hida Ngirhanto Singgih. Alhamdulillah KBH Yogya semua hadir kecuali Salma dan Opang karena ada acara di kampus/sekolahnya. Dari Yogya menggunakan mobil Kijang dan Avanza. Dalam pertemuan di Semarang tersebut, Eyang Uti menceritakan proses lahirnya anak pertama beliau, yang pada tanggal 25 Mei tersebut berulang tahun. Memenuhi keinginan Eyang Uti, cerita tersebut dan juga sekelumit tulisan BdN sebagai rasa syukur berupa “Doa Untuk Ibu” di sajikan dalam buletin KBH V ini. Sebenarnya yang berulang tahun di bulan Mei tidak hanya BdN, coba buka lagi buletin KBH edisi ke empat, ada Om/Pakde Fauzi, Mbak Nisa, Mbak Salma, dan juga ulang tahun pernikahan Mas Imad-Mbak Ita. Redaksi menyampaikan selamat ulang tahun, semoga panjang umur yang barokah, selalu pandai bersyukur dan di kabulkan Alloh doa-doanya. Kenangan tak terlupakan juga terjadi di bulan Mei 10 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 3 Mei 2003. Pada saat itu Adik Ainul Arief menghadap Alloh Sang Pencipta. Semoga arwah Adik mendapat tempat mulia di sisi Nya. Aamiin.
       Selain cerita-cerita tersebut diatas, isi buletin ke V ini cukup beragam. Bulik/Bude Warih bercerita tentang pengalamannya menemani suami yang pindah-pindah karena dinas di Telkom. Redaksi menerima kiriman resep masakan dari Bude/Bulik Fat. Mari di praktekkan untuk menambah variasi masakan keluarga kita. Sedangkan Pakde/Om Sapto juga mengirimkan artikel tentang menjaga ucapan. Adapun kutipan tentang penyebab sakit menurut Ustad Danu, karena cukup panajang (12 halaman), maka dengan berat hati tidak di muat dalam buletin, namun dikirim ke alamat email masing-masing. Maaf ya dan terima kasih dik 7, semoga bisa menambah wawasan pembacanya. Redaksi mendapat kabar gembira yang di alami oleh Bundanya Chera, karena berhasil menjadi juara I Lomba mendongeng guru TK tingkat Kabupaten. Pengalaman mendongeng di sajikan pula di buletin ini. Sedangkan ayahnya Chera menulis lagi yang aneh di KBH. Dari Tambun ada beberapa tulisan yang di muat, yakni dari Deroem 3 judul, yaitu tentang makan buah, keluarga dan si belang. Di menit-menit terakhir naik cetak, Mas Imad kirim cerita berjudul : Gengsi Mobil Eropa. Kak Basith juga mengirimkan tulisan berupa kenangannya tentang Mbak Kakung, cerita yang sangat menggelitik.                                              
                                                                                        Tidak ………………………………..
Tidak ketinggalan Bagus Seno mengirimkan tulisan yang berhasil di muat di Koran “Berani” terbitan PT Anugerah Mitra Dharma Grha, Jakarta, dan dua judul lagi, salah satunya adalah cerita bersambung. Berarti kita harus menunggu cerita selanjutnya di edisi berikut. Alya juga sudah pandai bercerita yang di tulis dalam 4 judul tulisan, yaitu : Apel Merah dan Apel Ijo, Mimi tidak punya Ibu dan Ayah, Burung Kakak Tua Masuk Dalam Buku Cerita, dan Mina si Penakut. Tidak ketinggalan Hani menyumbangkan tulisan dengan judul : Petualangan Elifa.
       Akhirnya redaksi menyampaikan terima kasih kepada KBH yang telah berpartisipasi mengirimkan tulisan dan mengucapkan selamat menikmati hidangan buletin KBH yang diciptakan dari dan untuk KBH.

                                                                                         Yogyakarta, 15 Juni 2013
                                                                                                        Redaksi



      


Kamis, 21 Maret 2013

Kisah Aneh KBH Part 2


Kisah Aneh KBH Part 2
(Kisah Si Ganteng)
Pada suatu hari Si Ganteng bersama Mas Imad, Faisal dan Chera pergi mengantar Bunda ke depot ikan segar Tamanan, karena Bunda ada janjian sama temannya ketemuan disitu untuk pergi bersama ke Bantul. Setelah Bunda bertemu dengan temannya, Si Ganteng Cs pun hendak pulang ke Selokraman, tetapi Si Ganteng teringat bahwa pulsanya hampir habis, ahirnya Si Ganteng mengajak Mas Imad berhenti disebuah counter hp untuk membeli pulsa. Kebetulan yang menjaga counter adalah seorang wanita muda cantik rambutnya disemir merah sedikit. Dia melihat rombongan Si Ganteng, setelah dekat dia melihat Si Ganteng sambil tersenyum (jangan cemburu ya), kemudian melihat Chera lalu melihat Si Ganteng lagi sambil tersenyum dia bertanya kepada Si Ganteng “ Cucunya ya pak?”. Si Ganteng pun tersenyum, yang lain juga terutama Mas Imad?...
Disaat  yang lain, Si Ganteng bersama Chera sedang bermain di kebun bawah rumah selokraman, kebetulan di jalan dekat kebun ada seorang ibu lewat, kelihatannya baru pulang dari pasar. Dengan ramahnya ibu itu memandang Si Ganteng sambil bertanya “ Momong cucu?”, jujur Si Ganteng bingung harus menjawab apa. Belum lagi Si Ganteng menemukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut, ibu itu bertanya kembali bertanya kepada Si Ganteng “ Cucunya berapa?”. Bagus sekali ya pertanyaannya, bertambah pulalah beban pikiran Si Ganteng untuk menjawabnya…..
Yah, mungkin beginilah resiko jadi orang ganteng!...
Kadang mudah menarik perhatian para wanita……..
Sabar ya Bunda….
Seorang supir taksi memarkir mobilnya didekat kebun bawah rumah Selokraman, Dia menjemput Si Ganteng yang akan pergi bersama bunda dan Chera . Sebelum semua naik mobil, supir itu sempat bertanya “Putranya berapa pak?”, Si Ganteng pun menjawab”Dua”. “ Diajak semua?”, kata supir itu lagi. Hi..Hi..Hi..

By Pakne Chera